5cara belajar yang Tuhan kehendaki: a. sebelum belajar kita harus berdoa kepada tuhan b. belajar dengan bersungguh sungguh. c. Meminta pertolongan Tuhan saat suah dan mau berusaha. d. Tidak menyontek saat ulangan . e. Belajar beberapa hari sebelum ulangan. 5 cara belajar yang tidak Tuhan kehendaki: a. belajar dengan bermain main. b.
3 Menunjukan sikap belajar yang memuliakan Tuhan 4. Mengidentifikasi cara-cara belajar yang memuliakan Tuhan Membaca dan mendalami Cerita Alkitab Amsal 1 : 1 - 7 Salomo yang menulis kitab Amsal ini adalah anak Raja Daud yang juga kemudian menggantikan ayahnya menjadi raja di Israel.
yangTuhan kehendaki:-Belajar dengan jujur-Belajar dengan penuh tekad yg kuat-Selalu dimulai dengan niat yg baik-Percaya dengan apa yg akan didapatnya setelah belajar.-berperilaku jujur-kerja keras sendiri-bersungguh sungguh saat menjawab soal atau mempelajari materi yang di beri. yang Tuhan tidak kehendaki:-mencontek
Shalomsaudaraku yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, renungan kita saat ini adalah; Belajar Mengerti Apa Yang Tuhan Kehendaki. Saudaraku, kita harus menyadari bahwa sebuah pelayanan yang tidak mengajarkan prinsip-prinsip kebenaran seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus, memiliki potensi penyesatan yang berbahaya bagi orang percaya.
Awalisesi belajar dengan mempelajari subjek yang kurang diminati supaya Anda tetap bersemangat. 3. Siapkan buku dan perlengkapan belajar yang diperlukan. Apabila Anda harus mengerjakan banyak tugas, manfaatkan waktu sebaik mungkin dengan meletakkan buku pelajaran, catatan, makalah, dan alat tulis di tempat tertentu.
OPRbPx. Untuk menjadi alat di dalam tangan Allah merupakan hak istimewa yang besar serta tanggung jawab kudus. Di mana pun kita tinggal, apa pun keadaan kita, tidak menjadi soal status pernikahan atau usia kita, Tuhan membutuhkan kita masing-masing untuk memenuhi bagian kita dalam membangun kerajaan-Nya di masa kelegaan terakhir ini. Adalah kesaksian saya bahwa kita dapat mengetahui apa yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan—serta menerima “berkat-berkat yang telah dicurahkan ke atas kita, agar kita dapat menjadi alat dalam tangan Allah untuk menyelesaikan pekerjaan besar ini.”1 Keinginan saya malam ini adalah untuk membagikan bagian dari perjalanan saya yang sangat pribadi dalam memahami bagaimana kita dapat menjadi alat seperti itu. Saya mulai dimana perjalanan saya berakhir—dalam kebenaran agung yang diajarkan oleh Penatua Neal A. Maxwell “Menundukkan kehendak kita sesungguhnya merupakan satu-satunya hal yang pribadi dan unik yang harus kita letakkan di atas altar Allah. Semua hal lain yang kita berikan,’ … sesungguhnya adalah apa yang telah Dia berikan atau pinjamkan kepada kita. Namun, sewaktu Anda dan saya akhirnya menundukkan diri, dengan membiarkan keinginan pribadi kita ditelan oleh kehendak Allah, maka kita benar-benar memberikan sesuatu kepada-Nya! Itu adalah satu-satunya harta milik yang dapat kita berikan yang benar-benar adalah milik kita!”2 Saya memberikan kesaksian, para sister yang terkasih, bahwa agar benar-benar dapat menjadi alat di dalam tangan Allah, agar dapat menerima sepenuhnya berkat itu yang dicurahkan ke atas kita “dalam masa kehidupan ini” dimana kita “melaksanakan tugas [kita],”3 kita harus, sebagaimana yang Penatua Maxwell tuturkan, “akhirnya menundukkan diri kita”4 kepada Tuhan. Proses pemurnian dalam kehidupan saya yang menuntun pada kesaksian saya akan asas ini dimulai dengan tak terduga ketika di usia pertengahan 30-an, saya menerima berkat bapa bangsa saya. Saya telah berpuasa dan berdoa dalam persiapan, bertanya-tanya dalam hati, “Apa yang Tuhan inginkan untuk saya lakukan?” Dengan penuh antisipasi yang membahagiakan dan dengan keempat anak kami bersama kami, suami saya dan saya pergi ke rumah bapa bangsa yang telah lanjut usia itu. Berkat yang dia berikan kepada saya menekankan pekerjaan misionaris—berkali-kali. Saya tidak suka mengakuinya, namun saya kecewa dan galau. Pada saat itu dalam kehidupan saya, saya jarang membaca Kitab Mormon halaman demi halaman. Tanpa diragukan, saya tidak dipersiapkan untuk melayani sebagai misionaris. Jadi saya meletakkan berkat bapa bangsa saya dalam laci. Meskipun demikian saya memulai dengan metode pembelajaran tulisan suci setiap hari yang serius selagi saya berfokus pada membesarkan keluarga saya yang sedang tumbuh. Tahun-tahun berlalu, suami saya dan saya memusatkan perhatian pada mempersiapkan anak-anak kami untuk melayani sebagai misionaris. Dengan mengutus putra-putra kami ke berbagai negara, saya dengan jujur percaya bahwa saya telah memenuhi tanggung jawab misionaris saya. Kemudian suami saya dipanggil untuk menjadi presiden misi di suatu negara yang masih kacau dan belum stabil di belahan dunia yang sedang berkembang. Itu sejauh mil km dari rumah serta budaya dan komunikasi yang sangat berbeda dari yang saya ketahui. Namun, pada saat saya menerima panggilan sebagai misionaris penuh-waktu, saya merasa sedikit seperti Alma dan para putra Mosia—bahwa saya dipanggil untuk menjadi “alat dalam tangan Allah untuk menyelesaikan pekerjaan besar ini.”5 Saya juga merasakan sesuatu yang saya tidak yakin mereka merasakannya—ketakutan yang besar! Hari-hari berikutnya saya mengeluarkan berkat bapa bangsa saya serta membacanya sekali lagi dan membacannya lagi, mencari pengertian yang lebih dalam. Bahkan mengetahui bahwa saya sedang menggenapi sebuah janji yang saya terima dari seorang bapa bangsa puluhan tahun yang lalu, tidak mengurangi kekhawatiran saya. Dapatkah saya meninggalkan anak-anak saya yang telah dan yang belum menikah serta ayah dan ibu mertua saya yang telah lanjut usia di rumah? Akankah saya mengetahui hal yang benar untuk dilakukan dan dikatakan? Apa yang akan saya dan suami saya makan? Akankah saya aman di negara yang secara politik tidak stabil dan berbahaya? Saya merasa tidak mampu dalam setiap hal. Dalam pencarian saya akan kedamaian, saya melipatgandakan upaya saya untuk menghadiri bait suci. Saya merenungkan makna dari perjanjian-perjanjian saya dengan cara yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya. Bagi saya, di saat-saat genting dalam membuat keputusan dalam hidup saya, perjanjian-perjanjian bait suci saya berperan sebagai landasan serta pendorong. Ya, saya takut, namun saya menyadari bahwa saya telah memilih untuk membuat komitmen-komitmen kudus yang bersifat pribadi dan mengikat yang ingin saya patuhi. Pada akhirnya, ini bukan pelayanan orang lain untuk dilakukan. Ini adalah panggilan misi saya, dan saya memutuskan untuk melayani. Ayah Joseph Smith mengucapkan berkat-berkat ini ke atas kepala putranya “Tuhan Allahmu telah memanggil namamu dari surga. Engkau telah dipanggil … bagi pekerjaan besar Tuhan untuk melakukan suatu pekerjaan dalam generasi ini dimana tidak ada orang lain … yang dapat melakukan seperti dirimu, dalam segala hal sesuai dengan kehendak Tuhan.”6 Nabi Joseph dipanggil pada bagiannya yang unik dalam “pekerjaan besar Tuhan,” dan sama dengan rasa kewalahan serta ketidaksiapan yang saya rasakan, saya tahu saya dipanggil pada bagian saya dari pekerjaan itu juga. Wawasan ini sangat bermanfaat dan memberi saya dorongan. Dalam doa-doa tetap saya, saya terus memohon, “Bapa, bagaimana saya dapat melakukan apa yang telah Engkau tugaskan untuk saya lakukan?” Suatu pagi tidak lama sebelum berangkat ke ladang misi kami, dua orang teman membawa sebuah hadiah—buku nyanyian kecil untuk saya bawa. Kemudian, pada hari yang sama, jawaban bagi permohonan saya yang sungguh-sungguh selama berbulan-bulan datang dari buku nyanyian rohani itu. Ketika saya mencari kedamaian di suatu tempat yang sunyi, syair ini muncul dengan jelas dalam benak saya Jangan kecil hati, Janganlah kau takut. Aku Allahmu tetap kan membantu. Menegakkan engkau, sehingga kuat, Ditopang tangan-Ku, ditopang tangan-Ku, Ditopang tangan-Ku yang maha Menyadari dengan cara yang paling pribadi bahwa Tuhan akan bersama saya dan membantu saya hanyalah merupakan permulaan. Saya memiliki lebih banyak hal untuk dipelajari mengenai menjadi alat dalam tangan Allah. Jauh dari rumah di negeri yang asing, suami saya dan saya memulai pelayanan kami, mirip para pionir, dengan iman di setiap langkah. Kami sungguh-sungguh merasa sangat kesepian—dalam menemukan jalan kami di tengah budaya yang tidak kami mengerti—terungkap dalam banyaknya bahasa yang tidak dapat kami katakan. Perasaan dari Sarah Cleveland, salah satu pemimpin Lembaga Pertolongan di Nauvoo pada masa awal, menguraikan perasaan kami, “Kita telah memulai pekerjaan ini dalam nama Tuhan. Mari kita maju dengan berani.”8 Pelajaran pertama saya dalam proses menjadi alat dalam tangan Allah adalah menyelidiki tulisan suci, berpuasa, berdoa, menghadiri bait suci, serta hidup dengan setia pada perjanjian-perjanjian yang telah saya buat di dalam Rumah Tuhan. Pelajaran kedua saya adalah dalam upaya untuk “maju dengan berani,” saya perlu bersandar sepenuhnya kepada Tuhan serta mencari wahyu pribadi dengan sungguh-sungguh. Untuk menerima wahyu itu, saya harus hidup dengan layak untuk memiliki terus-menerus penemanan Roh Kudus. Pelajaran terakhir saya adalah persis seperti yang dijelaskan oleh Penatua Maxwell. Bahkan dalam perincian terkecil pun setiap hari, saya menundukkan kehendak saya pada kehendak Tuhan, karena saya sangat membutuhkan bantuan, bimbingan dan perlindungan-Nya. Ketika saya melakukannya, perlahan-lahan hubungan saya dengan Bapa saya di Surga berubah—dalam cara-cara yang luar biasa—yang terus memberkati saya dan keluarga saya. Perjalanan hidup saya berbeda dengan Anda. Anda masing-masing dapat mengajar saya banyak hal dari pengalaman Anda mengenai menundukkan kehendak Anda pada kehendak Tuhan ketika Anda dengan sungguh-sungguh berusaha mengetahui kehendak-Nya bagi Anda. Kita dapat bersukacita bersama dalam Injil Yesus Kristus yang dipulihkan, dengan penuh syukur menyadari berkat-berkat dari memiliki kesaksian tentang Juruselamat serta Kurban Tebusan-Nya bagi kita masing-masing. Saya mengetahui hal ini—upaya-upaya pribadi kita untuk menjadi alat dalam tangan Allah tidak mudah dan telah menumbuhkan kita secara rohani, memperkaya perjalanan fana kita dalam cara-cara yang paling pribadi dan mulia. Sister terkasih, semoga Tuhan memberkati Anda masing-masing dalam pencarian pribadi Anda untuk mengetahui kehendak-Nya bagi Anda dan untuk menundukkan kehendak Anda pada kehendak-Nya. Saya bersaksi bahwa kehendak pribadi kita “adalah satu-satunya harta milik yang benar-benar adalah milik kita.”9 Dalam nama Yesus Kristus, amin.
“Pelajaran 20 Materi Persiapan Kelas Berkat dari Kebebasan Beragama,” Materi Guru Ajaran dan Doktrin Kitab Mormon 2021“Pelajaran 20 Materi Persiapan Kelas,” Materi Guru Ajaran dan Doktrin Kitab Mormon Pelajaran 20 Materi Persiapan Kelas GambarCaptain Moroni Raises the Title of Liberty [Panglima Moroni Mengangkat Panji Kemerdekaan] Captain Moroni and the Title of Liberty [Panglima Moroni dan Panji Kemerdekaan], oleh Arnold Friberg Seberapa penting kebebasan beragama bagi Anda? Sebagaimana dicatat dalam situs Church Newsroom, “Kebebasan beragama adalah hak asasi manusia yang melindungi hati nurani semua orang. Itu memperkenankan kita untuk berpikir, mengungkapkan dan menindaki apa yang kita sungguh-sungguh percayai .… [Itu] melindungi hak-hak semua kelompok dan individu, termasuk yang paling rentan, baik beragama maupun tidak” “Religious Freedom,” Berbicara tentang zaman kita, Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul memperingatkan, “[Setan] dengan sengit meruntuhkan, menentang, dan menyebarkan kebingungan tentang kebebasan beragama—apa itu dan mengapa penting bagi kehidupan dan keselamatan rohani kita” “Memelihara Hak Pilihan, Melindungi Kebebasan Beragama,” Ensign atau Liahona, Mei 2015, 112. Sewaktu Anda menelaah dalam persiapan untuk kelas, renungkan apa yang Kitab Mormon dapat ajarkan kepada kita mengenai pentingnya kebebasan beragama dan pikirkan apa yang dapat Anda lakukan untuk menggalakkan, memelihara, dan melindunginya. Bagian 1 Bagaimana kebebasan beragama melindungi kepercayaan saya dan bagaimana saya memilih untuk menjalankannya? Saksikan video “Preserving Religious Freedom” 359. Sepanjang sejarah, hak asasi manusia dasar untuk bertindak berdasarkan keyakinan kita sering kali ditantang dan bahkan ditekan. Sebagai contoh, selama pemerintahan Raja Mosia, penganiayaan para anggota Gereja oleh orang-orang yang tidak percaya menjadi hebat lihat Mosia 271. Gambarikon, menelaah Menelaah dalam Persiapan untuk Kelas Bacalah kisah dalam Mosia 271–4, mencari bagaimana pemimpin gereja dan pemerintahan bekerja bersama untuk menciptakan kedamaian di antara orang-orang. Kebebasan beragama tidak hanya melindungi ekspresi mereka yang beragama, namun juga menjunjung tinggi hak-hak mereka yang tidak beragama atau yang berbeda kepercayaan. Satu contoh akan hal ini terdapat dalam kisah Korihor. Korihor hidup selama pemerintahan para hakim, sebuah sistem pemerintahan yang dirancang untuk memelihara dan melindungi kebebasan rakyat dari raja-raja yang jahat lihat Mosia 29. Korihor berkhotbah “bahwa tidak akan ada Kristus” Alma 3012. Dia mengeklaim bahwa tidak ada dosa dan bahwa setiap orang makmur sesuai dengan kecerdasannya. Ajaran-ajaran Korihor menuntun banyak orang menjauh dari Tuhan. Lihat Alma 306, 12–18. GambarKorihor Confronts Alma [Korihor Berhadapan dengan Alma], oleh Robert T. Barrett Gambarikon, menelaah Menelaah dalam Persiapan untuk Kelas Bacalah Alma 307–9, 11, dan identifikasi mengapa Korihor memiliki hak untuk mengekspresikan kepercayaannya. Dalam Alma 3029–58 kita membaca bahwa Korihor dibawa kepada Nabi Alma dan hakim ketua di Zarahemla, dan Alma menentang ajaran-ajaran Korihor dengan memberikan kesaksian tentang Kristus. Sama seperti Korihor memiliki hak untuk mengekspresikan ketidakpercayaannya terhadap Allah, Alma bebas bersaksi bahwa Bapa Surgawi dan Yesus Kristus hidup. Memilih untuk tidak memercayai Alma, Korihor menuntut suatu tanda dari Allah dan menjadi bisu. Setelah peristiwa ini diketahui umum, mereka yang memercayai Korihor diyakinkan dia keliru dan “mereka semua diinsafkan kembali kepada Tuhan” ayat 58. Menanggapi pentingnya membela kebebasan beragama bagi semua orang, Nabi Joseph Smith menuturkan Saya sama siapnya untuk mati dalam membela hak-hak seorang Presbiterian, seorang Baptis, atau seseorang yang baik dari lembaga keagamaan mana pun [juga dengan Mormon]; karena asas yang sama yang akan menginjak-injak hak para Orang Suci Zaman Akhir akan menginjak-injak hak-hak orang Katolik Roma, atau dari lembaga keagamaan mana pun yang mungkin tidak populer dan terlalu lemah untuk membela dirinya sendiri. Ajaran-Ajaran Presiden Gereja Joseph Smith [2007], 399 Joseph Smith juga menekankan kebebasan beragama sebagai ajaran fundamental Gereja “Kami menuntut hak istimewa untuk menyembah Allah Yang Mahakuasa menurut suara hati nurani kami sendiri, dan memperkenankan semua orang hak istimewa yang sama, biarlah mereka menyembah bagaimana, di mana, atau apa yang mereka kehendaki” Pasal-Pasal Kepercayaan 111. Gambaranak-anak lelaki membaca teks sakral agama Buddha Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir menerbitkan pernyataan berikut mengenai bekerja dengan damai bagi kebebasan beragama Jika hukum membatasi kebebasan beragama, Orang-Orang Suci Zaman Akhir percaya dalam mematuhi hukum sambil mencari perlindungan untuk hak-hak fundamental mereka melalui cara yang sah yang mungkin tersedia di setiap yurisdiksi atau negara. “Religious Freedom The Basics,” Gambarikon, membahas Membahas dalam Persiapan untuk Kelas Pertimbangkan melakukan percakapan dengan satu atau lebih orang dari kepercayaan lain, dan menanyakan kepada mereka mengapa agama mereka penting bagi mereka dan apakah mereka pernah mengalami penganiayaan beragama. Datanglah ke kelas dengan siap untuk membagikan apa yang Anda pelajari. Gambarorang-orang berdoa di Western Wall [Tembok Barat] di Yerusalem Bagian 2 Apa yang dapat saya lakukan untuk membantu menggalakkan atau memelihara kebebasan beragama? Mungkin bermanfaat untuk memikirkan beberapa contoh tentang akan seperti apa kiranya kehidupan tanpa kebebasan beragama. Bayangkan menghadapi satu atau lebih dari skenario berikut di mana kebebasan beragama dibatasi Anda dapat kehilangan pekerjaan Anda atau posisi kepemimpinan karena mengekspresikan kepercayaan agama—bahkan di luar kerja .… Anda mungkin perlu menyembunyikan agama Anda atau melaksanakan tugas di tempat kerja yang menyimpang dengan kepercayaan Anda .… Anda mungkin perlu bekerja di hari Sabat atau hari besar agama bahkan ketika yang lain bersedia mengambil giliran kerja Anda .… Anak-anak Anda di sekolah umum mungkin perlu belajar tentang teori seksual dan gender yang bertentangan dengan ajaran-ajaran dasar Gereja .… Anda mungkin tidak dapat mengadopsi anak atau menjadi orangtua asuh karena kepercayaan agama atau pandangan Anda mengenai keluarga. Sebagai pemilik bisnis atau profesional, Anda mungkin kehilangan izin atau didenda jika Anda menolak melaksanakan layanan yang berlawanan dengan kepercayaan agama Anda. “Religious Freedom Matters What’s at Risk,” Ensign, Juli 2017, 37 Kitab Mormon mencatat bahwa pada tahun ke-19 masa pemerintahan para hakim, seorang jahat yang bernama Amalikia bersekongkol untuk menjadi raja atas orang-orang Nefi. Dia dengan licik berusaha untuk menghancurkan Gereja Tuhan dan “landasan kemerdekaan yang Allah telah berikan kepada mereka” Alma 4610. Amalikia membujuk banyak orang Nefi, dan orang-orang Nefi ini meninggalkan Gereja untuk mengikuti dia. Lihat Alma 461–10. Ketika Moroni, panglima ketua tentara orang Nefi, mengetahui rencana Amalikia, dia marah dan mengajak orang-orang untuk membela hak-hak mereka, termasuk kebebasan beragama lihat Alma 4611–13, 19–20. GambarCome Forth Title of Liberty [Majulah Panji Kemerdekaan], oleh Walter Rane Gambarikon, menelaah Menelaah dalam Persiapan untuk Kelas Bacalah Alma 4611–13, 19–20, dan carilah apa yang Panglima Moroni lakukan untuk membela orang-orang terhadap ancaman kebebasan mereka. Orang-orang bersatu dengan Moroni dan berjanji untuk berdiri melawan ancaman terhadap kebebasan mereka lihat Alma 4621–22. Berbicara tentang kewajiban kita untuk menyokong kebebasan beragama, Penatua Hales mengajarkan GambarPenatua Robert D. Hales Sebagai murid Yesus Kristus kita memiliki tanggung jawab untuk bekerja bersama dengan orang-orang beragama yang berbagi tujuan dengan kita, untuk mengangkat suara kita bagi apa yang benar .… … Kita bertanggung jawab untuk menjaga kebebasan dan hak-hak sakral ini bagi diri kita dan keturunan kita. Apa yang Anda dan saya dapat lakukan? Pertama, kita dapat terinformasi. Berhati-hatilah terhadap isu-isu di masyarakat Anda yang dapat memiliki dampak pada kebebasan beragama. Kedua, dalam kapasitas pribadi Anda, bergabunglah dengan orang-orang yang berbagi komitmen kita terhadap kebebasan beragama. Bekerjalah secara berdampingan untuk melindungi kemerdekaan beragama. Ketiga, jalani kehidupan Anda untuk menjadi teladan yang baik dari apa yang Anda percayai—dalam perkataan dan perbuatan. Bagaimana kita menjalankan agama kita adalah jauh lebih penting daripada apa yang mungkin kita katakan mengenai agama kita. Kedatangan Kedua Juruselamat kita sudah semakin dekat. Marilah kita tidak menunda dalam urusan besar ini. Ingatlah Panglima Moroni, yang mengangkat panji kemerdekaan [lihat Alma 4612] .… Marilah kita mengingat tanggapan orang-orang menjalankan hak pilihan mereka, mereka “datang berlarian bersama” dengan sebuah perjanjian untuk bertindak [Alma 4621]. “Memelihara Hak Pilihan, Melindungi Kebebasan Beragama,” 112, 113 Gambarikon, merenungkan Merenungkan dalam Persiapan untuk Kelas Apa yang dapat Anda lakukan untuk menggalakkan dan memelihara kebebasan beragama di tempat Anda tinggal? GambarPresiden Russell M. Nelson berjabat tangan dengan Paus Francis
70 Kelas VI SD Ternyata tidak benar. Sparing itu adalah proses nan terjadi sejak lahir sampai mati, alias istilah n domestik bahasa Inggris menyebutnya “from womb to tomb,” artinya “sejak dari rahim ibu mencapai kas dapur bumiliang kubur.” Dengan demikian, proses belajar terjadi sepanjang vitalitas. Tidak ada introduksi cak jongkok dan tidak ada pengenalan tersisa untuk belajar. Selama ini, kamu mungkin berpikir bahwa berlatih itu setimpal dengan bersekolah, atau sekelas sama dengan banyak orang lainnya belajar hanya boleh dilakukan di sekolah. Benarkah demikian? Tentu bukan. Belajar dapat dilakukan kapan hanya, di mana saja, dan dengan apa saja. Sparing bukanlah sekadar menulis dan membaca, cuma sekali lagi memberi makna atas apa yang dilihat, direncanakan, dan dilakukan. Artinya, dengan sedemikian itu kamu tahu bahwa dahulu aktivitas atau keadaan apapun kita boleh belajar dan memuliakan Tuhan. Karena kita tahu, sparing berarti kita menggunakan akal geladak, pikiran, pikiran, kemauan atau kehendak nan Tuhan anugerahkan kepada kita bakal kita pakai secara bijaksana, dahulu mengusahakan spirit yang lebih baik. Tahukah kamu segala yang membedakan manusia dari khalayak hidup enggak yang Allah ciptakan? Individu mempunyai akal pikiran yang dapat dikembangkan. Cucu adam lainnya enggak memiliki jalan angan-angan. Akal dan pikiran manusia merupakan karunia Tuhan yang harus dikembangkan cak agar bisa berguna bagi basyar bukan demi kebaikan dan kebahagiaan hidup manusia dan ciptaan Allah yang lainnya. Ketika akal dan manah basyar berkembang, khalayak bisa menjalani hidup ini dengan baik dan manusia dapat menjadi bahagia. Coba kamu bayangkan sekiranya makhluk bukan dapat membaca dan batik. Apa yang akan terjadi pada dirinya? Atau bagaimana bila ada seseorang yang tidak bisa berkira-kira? Tentu orang tersebut akan mengalami bervariasi kesulitan. Keseleo satu mandu untuk mengembangkan akal dan pikiran yang telah Tuhan berikan merupakan dengan sparing. Belajar adalah satu kejadian yang Allah mau kita lakukan. Dengan berlatih, kita boleh menjadi pandai dan mengetahui banyak kejadian. Dengan belajar kita memuliakan Almalik, karena mutakadim memperalat akal dan pikiran nan Halikuljabbar berikan secara baik dan bertanggungjawab. Karena itulah, dengan giat belajar dan disiplin dalam mengerjakan tugas serta aktif dalam berkreasi di sekolah kita bisa menyatakan syukur kita kepada Tuhan dan menghormati Tuhan. Bila koteng dokter memiliki pengetahuan bikin meracik pembeli-obatan sehingga bisa mengobati suatu penyakit, maka ilmunya merupakan untuk kebaikan bani adam. Bila seorang tukang di satah pertanian menemukan prinsip menanam dan ki menggarap padi dengan lebih baik, ilmunya bisa menolong para pembajak menghasilkan penuaian yang kian baik. Atau, bila kita tukang privat mata tutorial matematika, kita bisa membantu dan menolong p versus-teman kita yang membutuhkan uluran tangan. 71 Pendidikan Agama Kristen dan Akhlak Dengan demikian, setiap aji-aji dan kepandaian nan Tuhan beri boleh kita bagikan juga kepada turunan bukan. Guna-guna kita harus mendatangkan manfaat dan kebaikan untuk banyak orang. Hobatan kita harus kita bagikan semoga menjadi berkat bakal banyak bani adam. Dengan demikian, kita menggunakan ilmu kita untuk mengagungkan Tuhan. Detik sparing pula kita berguna semenjana berlega hati atas sejumlah hal, antara tak 1. Kesempatan belajar. Kita bersyukur memiliki kesempatan cak bagi bersekolah. Bukan semua anak n kepunyaan kesempatan bersekolah. Suka-suka momongan nan bukan bisa sekolah karena orangtuanya tak punya uang lakukan menyekolahkan mereka. Ada lagi momongan yang ngilu dan harus dirawat sehingga ia enggak bisa merasakan senangnya belajar dan bersekolah. 2. Sosok-basyar yang Tuhan berikan di seputar kita. Dengan belajar, kita pun bersyukur untuk hawa, teman, orangtua, tambahan pula pegawai yang ada di sekolah kita yang telah menunjang kita dalam belajar. E. Menghayati Belajar dalam Vitalitas Orang Beriman 1. Tuliskanlah pemahamanmu akan halnya belajar berdasarkan Amsal 11-7 2. Bagaimanakah cara sparing yang dikehendaki Tuhan dalam hidupmu? Buatlah daftarnya Mandu Belajar yang Tuhan Kehendaki Cara Belajar yang Tidak Tuhan Kehendaki 72 Papan bawah VI SD 3. Temukanlah dampak perkembangan aji-aji pengetahuan nan mengagungkan Yang mahakuasa dan tidak memuliakan Yang mahakuasa. Perkembangan Mantra Informasi nan Memuliakan Tuhan Tanggapanmu Perkembangan ataupun Penyalahgunaan Ilmu Maklumat yang Bukan Memuliakan Halikuljabbar Tanggapanmu Penemuan peminta- obatan cak bagi mengobati turunan nyeri Nuklir bagi perang Source
Follow HediSasrawan Mau berilmu yaa harus rajin belajar. Namun dari banyak kasus, banyak juga orang yang rajin belajar sekadar tidak pintar. Hmm sepertinya suka-suka yang keseleo mulai sejak cara belajar nya. Biarpun bagaimanapun rajinnya belajar, belaka jika cara belajar telah salah maka orang tersebut loyal sekadar tidak weduk. Sangat, bagaimana cara berlatih yang baik dan benar? bersama-sama sahaja kita simak yang pertama 1. Mulailah dengan berdoa Seutuhnya baca artikel tentang 7 Manfaat Berdoa Saat Belajar Besar perut dan pelalah. Bisa jadi ini hal yang paling kecil camar dilupakan oleh sebagian besar para petatar. Padahal segala apa sesuatu yang akan kita lakukan harus kita awali dan kita akhiri dengan beribadat. Dengan berdoa, kita akan berserah diri kepada Tuhan dan Anda akan membantu kita supaya hasil belajar kita menjadi maksimal. 2. Memperbedakan tempat sparing Dia Selengkapnya baca artikel tentang 5 Cara Mengidas Palagan Sparing yang Baik dan Benar Tempat berlatih juga silam mempengaruhi sentralisasi berlatih Dia. Pilihlah medan yang nyaman tetapi tidak takhlik Anda membentur dan enggak membentuk Anda merasa boring atau bosan. Seperti mana di teras flat alias di tegel. Jika Anda mudah terganggu makanya suara dari luar, cobalah bakal belajar di tempat yang sunyi tetapi tidak mewujudkan Anda merasa kesepian. 3. Nada Selengkapnya baca artikel adapun Mendengarkan Musik Saat Belajar Baik atau Buruk? Sekiranya perlu, hidupkan juga lagu-lagu klasik alias lembut belaka tidak membuat Anda bad mood. Juga jangan juga mendengarkan musik rock karena itu akan mengganggu otak Sira sehingga belajar menjadi enggak maksimal. 4. Latihan tanya Seutuhnya baca artikel adapun 6 Biaya siluman Belajar dengan Latihan Soal Belajar dengan membaca materinya terlebih tinggal, latihan soal, kemudian evaluasi dengan melihat pembahasan di setiap soalnya yaitu cara belajar yang terbaik. Buat itu, habis diperlukan lakukan membeli kiat-sentral dengan materi pelajaran dan soal-pertanyaan yang berkualitas. Materi pelajaran nan berkualitas itu ialah materi nan singkat, mudah dipahami, dan mengandung konsep yang tersirat. Sementara itu soal-tanya nan berkualitas yaitu soal nan berbobot, sesuai dengan materi pelajaran, dan mengandung pembahasan akan halnya mandu menjawab tanya tersebut jika Engkau tidak mengarifi prinsip menjawab soal tersebut. Karuan saja sesuaikan juga dengan uang yang Engkau miliki. 5. Belajar kelompok Berlatih bersama inversi-n partner memang sangat mengasyikan dan seru. Doang, agar anggota kelompok belajar Beliau maksimal 5 makhluk saja karena jika terlalu banyak, maka akan mengganggu proses belajar Anda. Usahakan juga supaya cak semau satu semenjak anggota keramaian belajar Ia nan ampuh ataupun memafhumi sebuah materi pelajaran yang akan dipelajari. Kelebihan dari sparing kelompok adalah boleh sharing secara langsung dengan teman-teman adapun situasi yang belum dipahami. kekurangan belajar keramaian adalah konsentrasi belajar kita bisa namun terganggu jika antagonis Sira mengajak Dia mengobrol. 6. Pengajar Penyuluh bisa saja diperlukan untuk menemani Dia belajar. Dia bisa bertanya-tanya kepadanya. Pembimbing itu tidak selalu master ataupun orangtua. Teman kembali dapat Anda jadikan pembimbing. Tapi yang pasti n antipoda Anda yaa harus pintar kendati bisa ditanya-pertanyaan. Gunakan penyuluh Anda secara maksimal. Tanyakan segala kejadian nan belum Anda pahami berkaitan tentang materi tuntunan nan Anda pelajari. 7. Berlatih dari internet Internet memang memberikan wahana belajar yang sangat luas dan biasanya prodeo. Gunakan juga internet sebagai sarana bantu buat belajar dan menanya kepada orang-makhluk di dunia gaib. Coba gunakan kode diskon Ruang Temperatur berikut yang memberikan beragam materi pelajaran yang lengkap dan mudah dipahami. Check this out! 8. Refreshing Tidak terserah sosok yang bisa sparing terus-menerus. Hasil penekanan menunjukan bahwa manusia hanya bisa konsentrasi terhadap satu keadaan selama 15 menit tetapi. Makara, manusia cuma dapat belajar satu netra tutorial selama 15 menit cuma dan sesudah itu konsentrasinya akan terburai. Maka semenjak itu, setiap 15 menit membiasakan dipetuakan bikin berlindung sepanjang 5 menit maupun silih dengan mata pelajaran lain. Pasca- selesai belajar, hibur diri Anda dengan membeli lambung primadona atau jalan-urut-urutan ke taman kendati Anda lain stress. 9. Selalu tutup dengan puji-pujian Sama seperti saat memulai belajar, mengakhiri belajar juga harus diakhiri dengan ratib. Anda beribadat kepada Tuhan agar barang apa yang Ia pelajari telah Anda pahami dengan maksimal dan memberi manfaat ke depannya. 10. Yakin Kunci kemajuan berawal berpunca keagamaan. Yakinlah bahwa Anda bisa memahami materi pelajaran tersebut. Keyakinan membuat Kamu tidak ragu detik menjawab soal ulangan atau ujian nasional. Dan admin juga merekomendasikan agar bisa memperoleh hasil maksimal dalam berlatih yakni dengan membiasakan menunggangi Quipper Video. Quipper Video bimbingan belajar online nan memungkinkan kalian bisa membiasakan dimana sahaja dan bilamana saja kalian suka. Di Quipper Video terdapat 7000 lebih Video pembelajaran selain itu juga terdapat soal-sola latihan tertera cak bertanya UN menginjak terbit periode 2010-2016, juga terletak tanya-soal SBMPTN Quipper video diperuntukkan cak bagi murid kelas 9 SMP, kelas 10 SMA, kelas bawah 11 SMA, papan bawah 12 SMA. Biaya berlangganan Quipper Video juga cukup terulur, apalagi takdirnya kalian memperalat kode promosi Quipper Video , maka akan mendapatkan diskon ataupun diskon sampai 20%. Jika kalian terpincut untuk mendaftar Quipper Video silakan wahi kaidah mendaftar Quipper Video di kelebihankel berikut Cara Mudah Mendaftar dan Berlangganan Quipper Video Terbaru 2018 .
Oweneverald91 Oweneverald91 December 2019 2 68 Report A Cara belajar yang tuhan kehendaki B Cara belajar yang tuhan tidak kehendaki alyaa682 A Cara belajar yang Tuhan kehendaki 2 votes Thanks 0 sit123 A cara belajar yang dikehendaki 1. sebelum belajar kita harus berdoa kepada tuhan2. belajar dengan bersungguh sungguhB. cara belajar yg tidak dikehendaki tuhan1. belajar dengan bermain main2. tidak berdoa sebelum belajar 9 votes Thanks 7
cara belajar yang tuhan kehendaki